Pemkot Mojokerto Safari lakukan Pencegahan Stunting (Gemarikan) Bersama Komisi IV DPR RI

Mojokerto, Sadhapnews - Meski angka stunting sudah terendah se-Jawa Timur, Pemerintah Kota Mojokerto terus melakukan upaya mencegah stunting. Salah satunya adalah melalui safari Gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) bersama Komisi IV DPR RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur.

Dalam acara yang digelar pada Senin (30/5) di Balai Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat Safari Gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) menyampaikan bahwa capaian angka stunting terendah se Jawa Timur tak lepas dari kerja keras dan sinergi bersama-sama antar semua stakeholder di Kota Mojokerto serta keinginan untuk mewujudkan Indonesia Generasi Emas 2045.

“Kita sadar betul bahwa untuk mewujudkan salah satu tujuan nasional 2045 mencetak Indonesia generasi emas, itu harus dimulai sejak anak-anak ini usia balita. Gizi mereka harus tercukupi, kesehatan mereka harus memadai. Sehingga dari sinilah kami upayakan betul faktor yang sangat fundamental ini untuk kita garap bersama-sama dalam rangka mewujudkan tujuan nasional tersebut.”tutur Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini.

Lebih lanjut Ning Ita menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Mojokerto mentargetkan untuk terus menurunkan angka stunting menjadi 5% pada tahun 2023 mendatang. Dengan salah satu upayanya melalui program cross cutting inkubasi wirausaha ketahanan pangan budidaya ikan.

“Harapan kami dari hasil pemberdayaan tersebut salah satunya adalah bisa memenuhi kebutuhan gizi dari keluarga selain untuk bisa meningkatkan tambahan penghasilan atau peningkatan ekonomi dari keluarga.”lanjutnya. Ia juga berharap program-program yang ada di Kota Mojokerto bisa terus disinergikan dengan program Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat.

Pada kesempatan ini Nurwahidah, Kabid Pemasaran dan Pengolahan Produk Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur mengapresiasi rendahnya angka stunting di Kota Mojokerto. Disamping itu ia juga mengungkapkan angka konsumsi ikan di Kota Mojokerto semakin bertambah.

“Saya sangat gembira sekali pada Kota Mojokerto karena angka konsumsi ikan di Kota Mojokerto itu meningkat, jadi tahun 2020 itu mencapai 34,5 kg per kapita pertahun yang di tahun 2019 sebesar 29, 36 kg per kapita per tahun. Sehingga ada kenaikan yang sangat signifikan sekitar 4,58 kg per kapita pertahun. Walaupun disini tidak ada laut tapi Kota Mojokerto capaian angka konsumsi ikannya meningkat tajam. Kami harapkan angka konsumsi ikan terus meningkat, meskipun tidak punya laut jangan berkecil hati karena ikan itu jenisnya banyak.”ungkap Nurwahidah

Kota Mojokerto merupakan daerah ke-11 pelaksanaan Safari Gemarikan yang digelar oleh Komisi IV DPR RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. Acara ini diikuti oleh perwakilan dari Lembaga kemasyarakat seperti PKK, Karang Taruna, Posyandu dari masing-masing kelurahan se-Kota Mojokerto. (Trs)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url