Kolaborasi Dosen Universitas Brawijaya dan Mahasiswa membangun Desa: Peningkatan Local Economic Development UMKM Desa Jiyu dan Kaligoro dengan Digital Branding
Mojokerto, Sadhapnews.com - Tim Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang dipimpin oleh Ibu Novi Haryati, SP, MP melakukan Pengabdian Masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi perekonomian desa melalui pelatihan desain branding. Pelatihan ini dilakukan selama 1 bulan yang menyasar ke UMKM berbasis kuliner di Desa Jiyu. Terdapat 2 UMKM yang menjadi sasaran, yang pertama adalah UMKM Cake dan UMKM Jamu. Diharapkan dari pelatihan ini adalah: UMKM mengetahui bagaimana cara pembuatan visi dan misi usahanya, dapat meningkatkan nilai usaha dan diversifikasi produk melalui pelatihan Model Bisnis Canvas (dan juga Pemahaman Desain branding dengan Komunikasi Visual.
Ibu Novi Haryati, SP, MP bertindak sebagai pemateri dan dibantu oleh anggota tim yang terdiri dari mahasiswa Program Studi Agribisnis FP UB dan juga Mahasiswa yang mengikuti program MMD (Mahasiswa Membangun Desa) 2023. Menurut Novi Digital Branding adalah salah satu strategi penting yang bisa dilakukan untuk memperkenalkan produk agar mudah diingat oleh konsumen di generasi ini yang sangat aktif menggunakan social media dan e commerce. Menurutnya, Strategi ini membantu brand membangun imej yang konsisten dan mudah diingat. Sehingga, mempelajari hal ini perlu dilakukan untuk membantu UMKM menarik calon konsumen.
Pelatihan ini dilakukan pada Bulan Juli-Agustus 2023 yaitu membantu UMKM membuat visi, misi dan model bisnis canvas. Kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi program, pemaparan teori dan praktek pembuatan model bisnis canvas. UMKM telah mampu menciptakan visi dan misi, dan model bisnis canvasnya sendiri sehingga dapat memetakan rancangan usaha yang menghasilkan produk-produk layak jual dengan revenue stream yang lebih baik.
Pelatihan kedua dilakukan dengan melakukan pelatihan desain branding dengan berfokus pada pentingnya desain komunikasi visual sebagai media penyampai pesan melalui instagram. Tim Pengabdian lalu memberikan pelatihan berupa praktek foto produk, pembuatan konten media social dan e-commerce serta pembuatan logo dan menu makanan. Pendampingan disertai dengan hasil akhir pembuatan modul panduan terkait tata cara pembuatan konten agar dapat memudahkan pemilik UMKM untuk membuat postingan. Teknik fotografi yang disampaikan adalah teknik sederhana yang menggunakan kamera android, namun yang bisa menambah keindahan adalah adanya ornament yang berfungsi sebagai pemanis foto.
Hilmi Dzakwan, selaku mahasiswa MMD UB 2023 merasakan keterlibatan di tim tersebut mampu memberikan ketrampilan untuk berkomunikasi kepada masyarakat dan membantu terselenggaranya program pemberdayaan. Hilmi sangat bersyukur karena dapat mengimplementasikan ilmu dari perkuliahan saya, lalu dengan permberdayan UMKM ini dia belajar banyak bagaimana bermasyarakat dan mengetahui secara langsung hambatan dan tantangan yang dirasakan para UMKM. maka dari itu perlu melakukan solusi yang sesuai dan praktis sehingga dapat dilakukan langsung oleh UMKM. Hilmi bisa merasakan bagaimana kami berproses dan berkaloborasi bersama untuk mencari dan menjalankan solusi yang paling sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki.
Ibu Risaf dari Risaf Cake Desa Jiyu mengatakan “ dengan adanya pelatihan ini membuat saya lebih memahami bagaimana cara pengambilan foto dengan background dan alat-alat tambahan yang dibutuhkan agar terlihat lebih bagus” dia juga mengatakan bahwa penjualan selama ini hanya menggunakan wa dapat lebih terbantu dengan adanya Instagram yang berisi konten dan foto dikarenakan beliau dapat dengan leluasa mendeksripsikan produk yang dilengkapi dengan foto-foto. Dia menyatakan foto foto tersebut dapat membantu konsumen untuk memesan kue seperti yang mereka inginkan “jika ada pembeli yang belum tahu dia mau seperti apa, saya tinggal menunjukkan gambar di instagram ” dia berkata
Sedangkan owner Jamu mendapatkan kemudahan untuk memasarkan jamunya dengan adanya identitas baru “jadi produk saya bisa diingat” yang membuat brandingnya menjadi mudah. Price list yang dibuatkan oleh tim pemberdaya telah membantunya menjadikan penjualan lebih praktis, karena price list dan ragam varian jamu yang ditawarkan dapat disertakan di status whatsapp. Harapannya adalah penjualan meningkat dan pemesanan juga bertambah.
Pengabdian masyarakat ini ditutup dengan harapan bahwa UMKM Kuliner di Jiyu dan Kaligoro Kabupaten Mojokerto tidak lupa untuk terus melatih teknik fotografi dan juga mengaktifkan Instagram sebagai salah satu alat untuk branding yang kekinian. (whab)