Bupati Mojokerto Ajak GP Ansor Berperan Aktif Berantas Rokok Ilegal, Soroti Peran Pemuda dalam Menopang Ekonomi Daerah
MOJOKERTO, Sadhapnews.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus menggencarkan upaya penanggulangan peredaran rokok ilegal melalui kegiatan sosialisasi ketentuan cukai yang kali ini menggandeng kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor se-Kabupaten Mojokerto. Kegiatan berlangsung pada Rabu (30/7/2025) di Pendopo Graha Majatama dan dibuka langsung oleh Bupati Mojokerto, Dr. H. Muhammad Albarra, Lc, M.Hum.
Sosialisasi ini merupakan implementasi dari Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 52/KM.4/2024 yang mengatur petunjuk teknis penegakan hukum terkait Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT). Sejumlah pihak turut hadir, termasuk Bea Cukai Sidoarjo, Satpol PP, Kejaksaan Negeri, Polres Mojokerto, serta para kader GP Ansor dari berbagai wilayah kecamatan.
Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Gus Barra menegaskan bahwa peredaran rokok ilegal masih menjadi masalah serius yang menghambat penerimaan negara dan merusak iklim usaha yang sehat.
“Banyak masyarakat tergiur harga murah rokok ilegal, tanpa menyadari kerugiannya sangat besar, baik bagi negara maupun pelaku usaha yang mematuhi aturan,” kata Gus Barra.
Ia menambahkan bahwa penerimaan dari cukai hasil tembakau akan dikembalikan kepada masyarakat melalui berbagai program yang menyentuh sektor kesehatan, pemulihan ekonomi, serta bantuan sosial.
Melalui kesempatan itu, Gus Barra mengajak GP Ansor untuk mengambil peran aktif dalam gerakan Gempur Rokok Ilegal sebagai bagian dari tanggung jawab kebangsaan.
“GP Ansor bukan hanya organisasi keagamaan, tapi juga kekuatan sosial yang bisa menjadi mitra strategis pemerintah. Peran generasi muda sangat vital dalam menekan peredaran rokok ilegal,” jelasnya.
Lebih dari itu, ia mengharapkan kader-kader Ansor mampu menjadi ujung tombak edukasi di tengah masyarakat—mengenali produk rokok ilegal serta memahami dampak negatifnya.
Sinergi antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan organisasi masyarakat sipil seperti GP Ansor, menurut Bupati, sangat dibutuhkan untuk menjaga ketertiban hukum serta keberlanjutan ekonomi daerah.
“Saya harap kegiatan ini jadi momentum bagi kita semua, khususnya pemuda, untuk bergerak bersama menjaga ekonomi lokal dari ancaman yang merugikan,” pungkasnya.
Sosialisasi ini secara simbolis dimulai dengan pembukaan resmi oleh Bupati Mojokerto, sebagai penegasan komitmen bersama dalam pemberantasan rokok ilegal dan peningkatan kesadaran hukum di kalangan masyarakat. (ADV/Trs)