Reses ll tahun 2025, Anggota DPRD kota Mojokerto, Agus Wahyudi Tanggapi Keluhan Warga Terkait Genangan Air Hingga Aset Yang Mangkrak


Kota Mojokerto, Sadhapnews.com – Anggota DPRD Kota Mojokerto dari partei golkar, Agus Wahjudi Utomo, A.Md., menggelar kegiatan Reses II Tahun Anggaran 2025 di Perumahan Kedundung Indah, Kota Mojokerto, pada Jumat, (18/7/ 2025). 

Pertemuan ini menjadi ajang penting bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan secara langsung kepada perwakilan mereka di parlemen.

Membangun Kedekatan: Camat dan Lurah Hadir di Tengah Warga

Dalam sambutannya, Agus Wahjudi menjelaskan bahwa reses kali ini sengaja mengundang Camat Magersari dan Lurah Kedundung. Tujuannya agar warga dapat lebih mengenal dan berinteraksi langsung dengan para pejabat wilayah. “Kalau sudah kenal kan enak,” ujar Agus, menekankan pentingnya kedekatan agar masyarakat tidak sungkan menyampaikan kendala atau hambatan yang mereka hadapi.

Politisi Partai Golkar ini menambahkan bahwa reses adalah sarana paling efektif baginya sebagai anggota Dewan untuk menjembatani kepentingan pemerintah dengan kebutuhan masyarakat. Ia juga mengingatkan bahwa tidak semua permintaan masyarakat dapat dipenuhi, namun ia menjamin bahwa prioritas utama akan selalu menjadi fokus pelaksanaan.

Camat Magersari, Sutikno, yang turut hadir, berharap usulan masyarakat dapat memberikan dampak langsung dan menjadi skala prioritas dalam program-program pemerintah.

Problematika Warga: Dari Genangan Air Hingga Aset Mangkrak

Sesi tanya jawab menjadi momen krusial bagi warga untuk menyuarakan permasalahan di lingkungan mereka. Mahmudah, warga Magersari Indah RT 03 RW 04, mengungkapkan kekesalannya terhadap rumah dinas yang tidak terpakai dan kini terbengkalai kumuh, terlebih menjelang lomba lingkungan.

Keluhan serupa datang dari Mujiono, warga Kedundung Indah RT 03 RW 03. Ia menyoroti masalah genangan air yang lama surut di sekitar lapangan setelah selesainya perbaikan Kolam Revitalisasi di depan Graha dan Jalan Muria. Padahal, menurutnya, keberadaan sawah dan kebun naga sebelumnya membantu penyerapan air. Mujiono juga mengeluhkan bekas batu gempuran saat perbaikan plengsengan yang tidak diangkat dari sungai, mengakibatkan sampah menumpuk dan menyumbat aliran air.

Sementara itu, Elsa, warga GPI, mengharapkan fasilitas milik Pemkot yang sudah tiga tahun terbengkalai dapat difungsikan kembali. Ia menjelaskan kendala yang dihadapi adalah penolakan dari warga RT setempat jika fasilitas tersebut digunakan untuk kegiatan olahraga, karena dianggap mengganggu. Elsa juga menyampaikan masalah banjir di saluran air pintu masuk GPI yang sebelumnya tidak pernah terjadi sebelum adanya perbaikan. Terakhir, ia berharap adanya tanaman penghijauan untuk mendukung partisipasi dalam lomba lingkungan.

Agus Wahjudi Utomo mendengarkan dengan seksama setiap keluhan dan masukan dari warga, mencatat setiap poin penting untuk ditindaklanjuti. Reses ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mencari solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Kota Mojokerto. (Adv/Trs)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url