Jumat Keramat, KPK Amankan Bupati Kudus dan Sejumlah Pejabat OPD

Kudus, sadhapnews.com – 11 Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dipimpin AKBP Arif, hari ini mengamankan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Kudus. Salah satu yang diamankan adalah Bupati Kudus HM Tamzil, Jumat (26/07/2019).
Dalam operasi tersebut, Bupati Kudus yang baru 10 bulan menjabat itu diciduk oleh penyidik KPK bersama beberapa pejabat OPD di Kudus. Penyidik melakukan pemeriksaan terhadap mereka usai shalat Jumat di Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus yang letaknya disamping gedung setda Kudus.
Sejumlah petugas penyidik KPK Nampak mondar-mandir memasuki sejumlah ruangan yang sedang diperiksa sambil membawa kardus-kardus berisi berkas-berkas menuju kendaraan penyidik.
Diantara ruang yang terpantau digeledah oleh petugas KPK bahkan beberapa diantaranya telah dipasang stiker dalam “pengawasan KPK”  diantaranya adalah pendopo rumah dinas, Rumah Dinas Sekda, ruang kerja Sekda Kudus Samani Intakoris, ruang Staf Khusus Bupati Agus Suranto, serta ruang Plt Kepala Dinas BKPP Catur Widiyanto.
Nampak rumah dinas yang berada di belakang pendopo, tertutup rapat. Namun, dari sela-sela lubang, terlihat pintu tengah rumah dinas yang merupakan tempat kerja bupati Kudus tertempel segel dari KPK.
Setelah dilakukan pemeriksaan selama beberapa jam, di rumah dinas Sekda, para penyidik KPK membawa Tamzil dan beberapa pejabat OPD Kudus.
Dari pantauan media ini yang terlihat ikut diperiksa diantaranya Plt Kadisbudpar Kasmudi, Plt Kadinas Dukcapil Eko Hari Djatmiko, dua ajudan bupati, serta satu orang staf, nampak ikut diangkut dengan menggunakan dua mobil petugas penyidik KPK.
Pemeriksaan bupati bersama beberapa pejabat tersebut dilakukan sekitar 3 jam pemeriksaan yang dijaga ketat aparat polisi bersenjata laras panjang, petugas KPK pun membawa bupati bersama para pejabat tersebut.
Menurut informasi beberapa ASN di sana, penyegelan tersebut dilakukan setelah sebelumnya petugas KPK menggeledah ruangan tersebut.
”Sebelum sholat Jumat sempat digeledah, dan setelah itu disegel,” ujar Basir, staf Agus Suranto yang setiap hari bertugas di ruangan staf khusus tersebut.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari penydidik KPK terkait siapa saja yang dibawa untuk diperiksa. Namun, para pejabat baik yang diperiksa penyidik maupun yang ruangannya disegel, tidak menampakkan diri meski di pendapa pada saat bersamaan dilakukan pisah sambut Kajari Kudus.
Tamzil sendiri yang semestinya hadir secara langsung melepas Kajari Kudus yang pindah, hanya diwakili oleh Wabup Hartopo.
Demikian pula dengan Sekda Samani Intakoris, Plt Kepala BKPP Catur Widiyatno, serta pejabat yang sempat diperiksa di rumah dinas Sekda. Staf khusus Bupati Agus Suranto yang juga merupakan mantan Kabiro Keuangan Pemprov Jateng, juga tidak nampak di sekitaran pendopo.
Dari rumor yang beredar aksi KPK tersebut diduga terkait suap jual beli jabatan di lingkungan pemkab Kudus. Sebab, belakangan isu mengenai jual beli jabatan tersebut santer terdengar.
Wakil Bupati Kudus Hartopo saat dikonfirmasi usai menghadiri pisah sambut Kajari di pendapa, mengatakan tidak tahu sama sekali atas kejadian ini. Hartopo juga mengaku belum berkomunikasi dengan bupati akhir-akhir ini.
Dia juga mengaku tidak tahu posisi bupati hingga absen di acara pisah sambut Kajari termasuk dengan disegelnya rumah dinas dan ruang kerja bupati Tamzil, Hartopo juga enggan berkomentar.
Meski demikian, Hartopo menyampaikan harapannya agar tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hartopo ingin Tamzil tetap tidak tersandung persoalan berat, dan tetap bisa menjalankan pemerintahan dengan baik bersamanya.
”Saya tidak tahu, saya hanya berharap semoga tidak terjadi apa-apa,” katanya usai menghadiri acara pisah sambut Kejari Kudus di Pendopo Kudus. (Trs)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url