DPA Susanto Kementan RI, Kembangkan dan Lahirkan Kawasan Berbasis "Lean Farming" di Nganjuk

DPA Susanto, Saat Terjun di Persawahan Berbaur Dengan Para Petani Dalam Giat Sosialisasi

NGANJUK, sadhapnews.com -  Menghadapi Resisi pangan global pertanian harus terus di pacu baik dalam upaya Konsep kelembagaan maupun terapan , tujuannya agar mendapat kepastian -kepastian yang benar-benar bisa di nikmati oleh para pejuang pangan (petani) serta membuat "EFISIENSI" dalam ber budidaya atau berproduksi. pengembangan pertanian saat ini adalah pertanian cerdas atau smart farming, selain itu juga pengembangan sentra produksi pertanian berbasis kawasan. Petani dituntut untuk bisa berpikir secara inovatif, kreatif dan kritis. karena adanya tuntutan keseimbangan antara kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial. 

Hal ini tentunya berawal dari ide-ide atau gagasan demi memajukan para petani bawang merah di Dusun Grendul, Desa.Klagen Kecamatan.Rejoso Kabupaten Nganjuk Jawa Timur.  maka Susanto, selaku koordinator Wilayah Duta Petani Milenial/Andalan (DPA/DPM) Kementerian Pertanian  juga Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S)  joglo nganjuk mempunyai gagasan berinisiatif untuk mulai mengembangkan kawasan sentra budidaya bawang merah di wilayah nganjuk. Semenjak adanya pengukukuhan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai Duta Petani Kementan tahun 2021, maka Susanto bergerak mewujudkan mimpi - mimpi tersebut, dengan cara melakukan berbagai sosialisasi, sharing, diskusi, FGD hingga aksi terjun di lapangan kepada beberapa kelompok tani di wilayahnya dengan konsep "Lean Farming" Budidaya Bawang Merah Berbasis Kawasan, hingga memperoleh penghargaan Gubernur Jawa Timur sebagai karya terinovatif ke VI pada acara Inotek Award Propinsi Jawa Timur tahun 2022 pada Oktober lalu. 

"Lean Farming : Penerapan Metode Lean dalam pertanian. 

Lean artinya : Metode perbaikan terus menerus untuk menghilangkan pemborosan/kerugian.

"Jadi Lean Farming : Pertanian yang efisien tanpa pemborosan atau usaha dalam bidang pertanian untuk meningkatkan produktivitas.

Susanto menyatakan terinspirasi dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nuryamsi yang mengatakan bahwa daya saing merupakan hal penting dalam pertanian karena sering menjadi permasalahan. Yang harus dibangun adalah keunggulan kompetitif yang bisa ditangulangi dengan efisiensi produksi. Produksi tidak boleh boros, ujar Dedi. 

Demikian pula dengan berbagai sharing, termasuk dengan tim Polbangtan Malang tentang rancangan pengembangan korporasi petani, maka Lean Farming yang dilakukan merupakan metode perbaikan terus menerus untuk menghilangkan pemborosan. Langkah menuju Lean Farming, meliputi perbaikan produksi, memberikan nilai tambah, memiliki mapping, mengatur material/produksi berkelanjutan, serta mengilangkan semua pemborosan” jelas Susanto.

Memberi nilai tambah bagi petani dapat dilakukan dengan cara pengurangan pembelian pestisida, serta integrasi   dengan ikan lele. Pengurangan pestisida, dapat meningkatkan hasil dari 17 menjadi 18 ton/ha, selain itu juga dapat dipanen ikan sebagai hasil samping yang nilainya cukup besar.

 “Jika terbentuk korporasi maka seluruh proses akan ditata menjadi lebih baik, mulai dari kemudahan akses modal, dan kerjasama, perbaikan budidaya, pengaturan tanam, pengelolaan alsintan, manajemen pasca panen melalui gudang pengering dan akhirnya bisa ekspor bawang merah. Oleh karenanya, akan terus diupayakan keterlibatan berbagai pihak, termasuk Polbangtan Malang sebagai institusi pembina DPA wilayah Jawa timur pungkasnya." (sumber DPA Susanto)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url