Seorang Laki-Laki Tewas Tenggelam Saat Mandi di Dam Pundaksari Mojokerto Bangunan Peninggalan Belanda
Mojokerto, Sadhapnews.com – Seorang lelaki tewas tenggelam saat mandi di sungai atau tepatnya berada di Dam Pundaksari Dusun Pundaksari Desa Puloniti Kecamatan Bangsal pada Minggu (29/10/2023).
Kejadian ini terjadi tepat di tengah hari atau pukul 11.30 WIB.
Kabid Kedarurat dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim menjelaskan detail kronologi kejadian, mulanya terdapat 6 orang yang sedang mandi di sungai dan salah satunya tenggelam karena tidak bisa berenang.
“Namun warga sebelumnya sudah memberikan peringatan untuk tidak mandi disungai,” jelasnya, Minggu (29/10/20223).
Dari 6 korban itu, 1 dinyatakan meninggal dunia. Korban atas nama Muhammad Ari Ali Mursid warga Dusun Pendowo Desa Ngrowo Kecamatn Bangsal Kabupaten Mojokerto.
Akibat kejadian ini, beberapa personil gabungan dikerahkan untuk mengevakuasi korban. Yaitu Tim BPBD Kabupaten Mojokerto, Polsek setempat, Koramil setempat, Perangkat Desa setempat, Potensi relawan, PMI Kabupaten Mojokerto dan masyarakat sekitar.
Pada Pukul 12.15 WIB Korban laka air sudah berhasil ditemukan dan dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dintinjau dari sisi sejarah, Dam Pudaksari merupakan bangunan peninggalan Belanda, menjadi instalasi irigasi pertanian yang membendung Kali Bangsal itu merupakan bagian dari adanya pabrik Gula Bangsal pada masa lalu. Hingga saat ini dam pembagi air tersebut masih berfungsi dengan baik.
Suikerfabriek atau pabrik gula Bangsal adalah salah satu pabrik gula di Mojokerto yang didirikan pada tahun 1850-an.
Untuk mencukupi air irigasi buat lahan sawah yang disewa maka dibuatlah sebuah Dam di Pudaksari yang letaknya tidak jauh dari lokasi pabrik.
Rencana pembuatan pintu air yang memanfaatkan Kali Bangsal yang airnya dari Kali Pikatan itu dimulai pada tahun 1893. Pekerjaan yang bisa diselesaikan pada tahun 1895 tersebut dibiayai oleh syndikat pabrik gula Mojokerto.
Namun bangunan Dam Pudaksari mengalami kerusakan sehingga pada tahun 1910 perlu direnovasi. Entah apa yang menyebabkan kerusakan pada waktu itu.
Meski pabrik gula ditutup, Dam Pudaksari tetap berdiri untuk mengairi areal sawah di sekitarnya. Bangunan peninggalan era Kolonial yang kokoh berdiri menjadi saksi riwayat pabrik gula Bangsal.(Trs)