Banjir Landa Perumahan Pejaya Anugrah, Pemkab Sidoarjo Gerak Cepat Atasi Dampak


SIDOARJO, Sadhapnews.com - Hujan deras yang mengguyur beberapa hari terakhir mengakibatkan meluapnya Afvour Sidorejo dan memicu genangan air di Kompleks Perumahan Pejaya Anugrah, Desa Kramat Jegu, Kecamatan Taman, Selasa (13/5/2025). Luapan air sungai ini merendam sejumlah permukiman warga, terutama di wilayah RW 7 yang meliputi lima RT.

Merespons cepat laporan warga, Bupati Sidoarjo H. Subandi segera meninjau langsung lokasi banjir. Didampingi beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, Bupati melihat secara dekat kondisi jalan dan rumah warga yang terendam air.

Sebagai langkah tanggap darurat, Bupati Subandi memastikan bahwa penanganan genangan air akan menjadi prioritas utama. "Kami akan segera mengerahkan pompa portabel untuk mempercepat penyedotan air kembali ke sungai. Selain itu, pembangunan tanggul sementara atau kisdam di Afvour Sidorejo juga akan segera dilakukan," tegasnya di lokasi banjir. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketinggian air secara signifikan dan memungkinkan warga untuk kembali beraktivitas normal secepatnya.

Lebih lanjut, Bupati Subandi mengungkapkan rencana jangka panjang untuk mengatasi permasalahan banjir di wilayah tersebut. "Normalisasi sungai menjadi salah satu fokus utama kami. Besok, alat berat akan kami datangkan untuk memulai pengerukan sedimentasi di sungai," jelasnya. Penumpukan sedimen di sungai diyakini menjadi salah satu faktor penyebab meluapnya air saat curah hujan tinggi.

Selain normalisasi sungai, Pemkab Sidoarjo juga berencana untuk meningkatkan elevasi jalan di dalam perumahan. Namun, Subandi menjelaskan bahwa rencana ini baru dapat direalisasikan setelah serah terima Fasilitas Umum (Fasum) Perumahan Pejaya Anugrah kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. "Setelah Fasum diserahkan, baru kami bisa memberikan bantuan terkait peninggian jalan paving," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Subandi juga menyampaikan imbauan penting kepada masyarakat. Ia meminta warga untuk tidak memanfaatkan area sempadan sungai untuk kegiatan apapun, termasuk menanam pohon atau mendirikan bangunan. "Kami akan segera mengeluarkan surat edaran terkait larangan ini. Keberadaan tanaman dan bangunan liar di sempadan sungai dapat menghambat proses normalisasi yang akan kita lakukan," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo, Sabino Mariano, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk penanganan banjir di Perumahan Pejaya Anugrah. "Kami melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, dan Dinas Sosial. Tim Reaksi Cepat (TRC) dari BPBD, Dinas Sosial (Tagana), serta tim kesehatan juga sudah berada di lokasi untuk memberikan bantuan," ujarnya.

Lebih lanjut, Sabino menyampaikan bahwa BPBD Sidoarjo akan segera mendirikan Posko Mitigasi yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan di area perumahan. Langkah ini bertujuan untuk memudahkan koordinasi penanganan dan memberikan pelayanan kesehatan bagi warga terdampak.

Menurut catatan BPBD Sidoarjo, genangan air di Perumahan Pejaya Anugrah mulai terjadi sejak tanggal 11 Mei akibat luapan (overtopping) Sungai Sidorejo. Ketinggian air yang masuk ke rumah warga bervariasi, dengan titik tertinggi mencapai sekitar 40 cm di RW 7. Sebanyak lima RT di wilayah tersebut dilaporkan terdampak banjir.

"Hari ini, kami akan mengerahkan dua unit pompa portabel dari Dinas PU untuk membantu menyedot air. Selain itu, tim juga akan membuat tanggul taktis (kisdam) sebagai langkah penanganan sementara," pungkas Sabino. Diharapkan dengan berbagai upaya yang dilakukan Pemkab Sidoarjo ini, kondisi banjir di Perumahan Pejaya Anugrah dapat segera teratasi dan warga dapat kembali beraktivitas dengan normal. (Trs)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url