Sapa Siswa SOTH Kelurahan Blooto, Wali Kota Mojokerto Ajak Manfaatkan Tanaman TOGA untuk Suplemen Anak


Kota Mojokerto, Sadhapnews.com – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengimbau para orang tua untuk memanfaatkan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai alternatif suplemen alami bagi anak-anak. Menurutnya, rempah-rempah seperti kunyit, temulawak, kencur, dan jahe merupakan bahan alami yang aman dikonsumsi, selama digunakan secara tepat dan tidak berlebihan.

“Rempah-rempah niku lak mboten bahaya. Kunir, temulawak, kencur, jahe niku lak mboten enten bahayae, selama tidak berlebihan,” kata perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini saat menjumpai para siswa Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) BKB Emas Mawar di Kelurahan Blooto pada Rabu (2/7). 

Ia menegaskan bahwa TOGA merupakan tanaman obat yang telah lama ditanam dan dimanfaatkan masyarakat. Dengan pendampingan dari ahli gizi, khususnya dari Puskesmas, pemanfaatan TOGA bisa membantu meningkatkan nafsu makan anak-anak, terutama yang sulit makan, tanpa harus bergantung pada suplemen pabrikan.

“Pemberian tanaman obat keluarga bisa menjadi salah satu cara supaya anak-anak yang tidak doyan makan ya jadi doyan makan. Tidak harus dengan vitamin atau suplemen dari pabrikan,” jelas Ning Ita. Namun ia juga mengingatkan pentingnya memperhatikan dosis, cara pemberian, dan pengolahan yang higienis agar manfaatnya bisa optimal dan tidak menimbulkan dampak negatif.

Dalam kesempatan tersebut, Ning Ita juga mengajak para orang tua untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh melalui program SOTH, yang memberikan edukasi tentang pengasuhan anak, mulai dari asupan gizi hingga tumbuh kembang anak sesuai tahapan usia.

“Tolong ilmu yang sudah panjenengan dapatkan ini diterapkan. Karena pemerintah hanya bisa memfasilitasi, tapi yang harus melaksanakan adalah panjenengan sebagai orang tua,” katanya. Ia mengingatkan bahwa anak adalah amanah dari Tuhan yang harus dijaga dan dirawat dengan penuh tanggung jawab.

Lebih lanjut, Ning Ita mengungkapkan rencana pengembangan program SOTH bagi para orang tua yang memiliki anak remaja. Hal ini dilatarbelakangi kekhawatirannya terhadap meningkatnya kenakalan remaja beberapa tahun terakhir.

“Menghadapi kondisi kenakalan remaja saat ini cukup mengkhawatirkan. Maka saya menggagas ide kerja sama dengan Universitas Surabaya (Ubaya) yang memiliki banyak psikolog untuk mendampingi orang tua. Ilmu psikologi ini yang harus dikuatkan, termasuk untuk kebutuhan konsultasi,” jelasnya.

Dengan pendekatan edukatif dan kolaboratif, Ning Ita berharap program SOTH dapat terus dikembangkan sebagai upaya penguatan peran orang tua dalam mendampingi anak-anak, baik sejak dini hingga usia remaja, demi menciptakan generasi penerus yang sehat, tangguh, dan berakhlak mulia. (Trs)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url