Waspadai TB MDR: Penyakit Lama dengan Tantangan Baru, Tapi Bisa Disembuhkan!


Jombang, Sadhapnews.com - Tuberkulosis (TBC) masih menjadi ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Namun, kini dunia medis menghadapi tantangan yang lebih serius: TBC Resistan Obat, atau yang dikenal dengan TB MDR (Multidrug-Resistant Tuberculosis). Penyakit ini bukan hanya lebih sulit diobati, tetapi juga membutuhkan komitmen dan penanganan lebih ketat.

Menurut dr. Yuniasri P. Rini, Sp.P, dokter spesialis paru yang aktif menangani pasien TB MDR di salah satu rumah sakit rujukan regional, peningkatan kasus TB MDR disebabkan oleh beberapa faktor, terutama ketidakpatuhan pasien dalam menjalani pengobatan TBC secara tuntas.

“Banyak pasien berhenti minum obat ketika merasa sudah sembuh, padahal pengobatan TBC minimal enam bulan. Saat pengobatan tidak tuntas, bakteri menjadi kebal, dan inilah yang memicu TB MDR,” jelas dr. Yuniasri.

TB MDR tidak bisa diobati dengan obat TBC biasa (rifampisin dan isoniazid), sehingga membutuhkan pengobatan khusus selama 9 hingga 20 bulan, tergantung dari jenis resistansinya. Meskipun terdengar menakutkan, dr. Yuniasri menegaskan bahwa TB MDR tetap bisa disembuhkan, asalkan pasien mengikuti pengobatan secara disiplin dan mendapat dukungan dari keluarga maupun lingkungan.

 “Pasien TB MDR memerlukan pengobatan dengan efek samping lebih berat dan waktu lebih lama. Tapi dengan penanganan tepat, peluang sembuh tetap tinggi. Kuncinya adalah ketekunan dan pendampingan,” tambahnya.

Dengan kolaborasi antara tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat, eliminasi TB, termasuk TB MDR, bukanlah hal mustahil. Mari deteksi dini, taati pengobatan, dan beri dukungan kepada sesama.

(Nugroho)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url